Minggu, 16 November 2014

Pemkab Dinilai Kurang Respek

Transportasi Laut Kurang Memadai
SUMENEP – Minimnya transnportasi laut yang dimiliki Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Sumenep membuat warga kepuluan kecewa. Pasalnya, puluhan rombonganJemaah haji asal kepuluan harus berdesak-desakan saat hendak belik kekampung halamnnya.
Pantauan Madura Online, sejumlah jemaah haji asal pulau Kangean memadatikapal Kapal Express Bahari, Kamis (6/11) sekitar pukul 06.30. Merekaterpaksa harus rela pulang ke kampung halamannya mengikuti kapal cepatdalam keadaan sangat terpaksa. Bahkan sejumlah penumpang rela beradadibagian atas kapal.
Padahal kondisi seperti itu sangat membahayakan terhadap keselamatan penumpang. Sebab, pada saat itu Kapal Express Bahari dinilai sebagai jalan alternatif,sebab Kapal Express Bahari merupakan satu-satunya angkutan transportasi laut yang bisa beroperasi. Sementara, kapal milik pemkab sumenep, informasinya masih dalam proses perbaikan, sehingga tidak bisa beroperasi sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Salah satu warga Pulau Kangean Taufiq memngatakan, dirinya megaku kecewaatas minimnya armada laut yang disediakan oleh pemerintah daerah. Bahkan,menurutnya, pemerintah setempat terkesan tutup mata atas kejadian tersebut. ”Persoalan seperti ini tidak hanya terjadi saat ini saja, bahkan seringterjadi utamanya saat cuaca lagi tidak bersahabat.” Katanya
Anehnya, lanjut Taufiq, walaupun pemrintah sudah mengetahui, namuan upayapemerintah untuk memnuhi transpoprtasi laut dinilai tidak proaktif. Salahstu contoh kecil, pengadaan transporati laut yang diencanakan dilakukanpada tahun 2014 hingga kini masih belum ada tanda-tanda akan dilakukan.Akibatnya, sejumlah warga kepuluan selalu menjadi korban. ”Jelas kamikecewa, karena yang seharusnya jemaah haji sampai di rumahnya, hingga kinimasih benyak yang tertahan di pelabuhan,” ungkapnya
Selian itu, lanjut Taufiq, seharunya jika memang pemkab mempunyai senergiyang tinggi untuk memberikan fasilitas bagi warga kepulauan, sebelum parajemaah haji asal kepulan datang, pemkab sudah menyedikan alat transportasikhusu. Sehingga rombingan jemaah haji dengan cepat sampai ke kampung halamannya.”Itu yang semestinya dilakukan, wong sudah tahu jika kapal milik pemkabmasih dalam perbaikan. Jika seperti ini kan sama halanya pemkab telahmenganak tirikan warga kepulauan,” terangnya
Manager Operasional Kapal Cepat Exspress Bahari Saperi Kartolo mengakuijika muatan Kapal Express Bahari sudah melebihi batas kewajaran. ”Kamiselaku opertoar tidak bisa berbuat banyak, karena mereka sudah lama didaratan dan tergesa-gesa ingin sampai di kampung halamnnya,” katanya.
Kednati demikian, pihaknya saat ini masih optimis, jika semua penumpang kapal Kapal Express Bahari selamat sampai ditujuan. Hal itu, dilihat daricuaca yang tidak terlalu membahayakan. ”Ukuran Kapal Express Bahari ini kantidak sebesar DBS, dan kami yakin seandainya DBS 1 biosa beroperasi,mungkin tidak akan terjadi seperti ini,” ungkapnya.
Semantara kapal DBS 1 yang biasa melayani angkutan dari pelabuhan kaliangetmenuju pulau kangean, saat ini masih belum bisa beroperasi. Sebab, kapalDBS 1 masih dalam tahap perbaikan. ”Informasinya yang diterima dariDirektur Tekhnis PT. Sumekar bahwa KM DBS 1 baru selesai di docking tanggal10 November ini. Sehingga untuk sementara waktu tidak beropeerasi,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep Mohammad Fadilah melalui Kabid Laut dan Udara Choirani Argoto.
Tidak beroprasinya kapal DBS 1 langsung ditanggapi oleh komisi D DPRD Sumenep. Untuk mencari solusi persoalan itu, mereka langsung menggelar inspeksi mendadak (sidak). Sidak langsung dipimpin oleh ketua komisi CDulsiam bersama beberapa anggota.
Politisi PKB itu menjelaskan saat menggelar sidak anggota komisi bertemudengan kepala Dishub (Dinas Perhubungan) Mohamad Fadillah. Dalam peretmuanitu anggota meminta Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP)untuk mengalihkan pelayaran armada kapal.
Menurutnya, pengalihan rute pelayaran itu sangat perlu dilakukan.Mengingat, jumlah warga pulau kangean dan Sapekan yang yang berlumterangkut jumlahnya cukup banyak. Mayoritas adalah pengantar jamaah haji. ”Alhamdulillah, setelah memlui proses panjang akhirnya dari tiga armadayang biasa melayani rute pelayaran Kalianget Maslembu, bisa melayani tuteKalienget-Kangean. Sabtu kapal itu sudah bisa berangkat,” katanya. (J88/F93)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar