Jumat, 19 September 2014

Sisiwa Tanpa Didampingi Instruktur



SUMENEP – Harisyondi (21) Waru Sidoarjo yang merupakan siswa Merpati Pilot Scool (MPS) saat mengendarai pesawat latih jenis Cessna 72P milik Merpati Nusantara Airlines (MNA) tanpa didampingi Instruktur.
Kepala Satker Bandara Trunojoyo, Dwi Ariyanto membenarkan bahwa korban terbang sendiri, tanpa didampingi instruktur. ”Iya dia pada saat terbang dia tidak ditemani oleh instruktur,” katanya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep Mohammad Fadilah, membenarkan jika  Harisyondi dalam mengemudikan pesawat sendirian.
Bahkan sebelum jatuhnya peswat tersebut, Harisyondi sempat menghubungi petugas bandara bahwa dirinya dalam keadaan darurat. setelah itu pesawat yang ditumpanginya jatuh. ”Sebelum jatuh korban sempat menginformasikan bahwa dirinya berada pada kondisi darurat,” katanya.
Untuk diketahui akibat jatuhnya pesawat tersebut menyebabkan Harisyondi meninggal dunia. Hingga berita ini dikirimkan, korban masih berada di rumah sakit umuh daerah (RSUD) dr Moh Anwar Sumenep. Merpati sebagai penangung jawab,  berkoordinasi dengan keluarga untuk pemulangan janazah korba. (JI)

Penyebab Jatuhanya Pesawat Latihan Jenis 72P Misterius

SUMENEP – Penyebab jatuhnya pesawat latih jenis Cessna 72P milik Merpati Nusantara Airlines (MNA) yang jatuh di areal persawahan di Desa Marengan Daya, Kecamatan Kota Sumenep Juma'at (19/9) hingga kini masih misterrius. 
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep Mohamad Fadilah mengatakan, sampai saat ini dirinya belum bisa memastikan penyebab jatuhnya pesawat tersebut. Dia menduga karena faktor alam.
Menurut Fadilah, sebelum pesawat berangkat petugas bandara tidak menemukan kendala pada mesin pesawat. Makanya penerbangan dengan peaswat itu diizinkan. ”Secara teknis tidak ada kendala. Apalagi pesawat tersebut sering digunakan sebagai latihan,” katanya.
Namun lebih jelasnya, dirinya masih menunggu hasil investigasi dari komite nasional keselamatan transportasi (KNTK) di Jakarta. Dijadwalkan KNKT akan datang ke Sumenep bersama otoritas Bandara Juanda Surabaya. ”Dijadwalkan malam ini (kemarin-red) akan tiba di Sumenep,” katanya.
Kepala Satker Bandara Trunojoyo, Dwi Ariyanto juga masih belum bisa memastikan penyebab jatuhnya pesawat, Dwi juga tidak bisa berkomentar. Pihaknya juga masih mengumpulkan informasi di lokasi. ”Maaf, kami belum bisa memberikan keterangan lebih banyak. Kami juga sedang menggali informasi,” terangnya.
Sementara itu Kapolres Sumenep AKBP Marjoko yang juga datang ke lokasi juga tidak bisa berbicara banyak mengenai penyebab jatuhnya pesawat. Kejadian itu masih dalam penyelidikan. ”Saya di sini dalam rangka untuk mengamankan lokasi dari warga yang peneasar dengan jatuhnya peswat ini,” katanya. (JI)




Pesawat Latihan Jenis 72P Jatuh Menjadi Dua Keping

SUMENEP – Untuk pertama kalinya, kecelakaan penerbangan terjadi di Kabupaten Sumenep. Sebuah pesawat latih jenis Cessna 72P milik Merpati Nusantara Airlines (MNA) jatuh di areal persawahan di Desa Marengan Daya, Kecamatan Kota Sumenep Juma'at (19/9).
Pantauan pesawat mengalami rusak parah. Badan pesawat dengan sayap warna biru itu terbelah menjadi dua bagian. Bahkan, serpihan pesawat berserakan di lokasi kejadian hingga radius 50 meter.
Tidak hanya itu, jatuhnya pesawat itu menimbulkan satu korban jiwa bernama Harisyondi, 21, Waru Sidoarjo. Dia merupakan siswa Merpati Pilot Scool (MPS) yang tengah mengikuti latihan sebagai syarat lulus menjadi pilot profesional.
Kepala Satker Bandara Trunojoyo, Dwi Ariyanto membenarkan bahwa korban terbang sendiri, tanpa didampingi instruktur. ”Iya dia pada saat terbang dia tidak ditemani oleh instruktur,” katanya. (JI)