Minggu, 16 November 2014

Mengenal Kabupaten Sumenep


Kabupaten Sumenep berada di ujung paling timur Pulau Madura dengan luas wilayah 2.093.457.573 km2, luas perairan 50.000 km2, serta jumlah penduduk 1.069.928, yang terbagi atas 126 Pulau dan secara administratif Kabupaten Sumenep mempunyai 27 kecamatan terdiri dari 19 di daratan dan 8 di Kepulauan dengan kaya potensi sumber daya alamnya
Sumenep jaman dahulu diperintah oleh seorang Raja. Ada 35 Raja yang telah memimpin kerajaan Sumenep. Dan, sekarang ini telah dipimpin oleh seorang Bupati. Ada 14 Bupati yang telah memerintah Kabupaten Sumenep.  Arya Wiraraja adalah seorang pejabat tinggi Kerajaan Singasari yang dilantik sebagai Adipati pertama Sumenep pada tanggal 31 Oktober 1269 M, yang sekaligus menjadi dasar penetapan hari jadi Kabupaten Sumenep. Pada tahun 2012 Kabupaten Sumenep akan berusia 743 tahun.
Sebutan kata Sumenep sampai saat ini masih terdapat perbedaan dalam memaknainya. Dikalangan kelompok terpelajar dan tinggal di sekitar pusat Kabupaten Sumenep, umumnya menyebut dengan kata Sumenep. Sedangkan masyarakat yang tinggal di pedesaan, menyebutnya dengan Songennep.
Perubahan nama Songennep menjadi Sumenep terjadi pada masa penjajahan Belanda, permulaan abad XVIII (1705M), terbukti dengan banyaknya buku-buku karangan atau terbitan Belanda pada masa itu telah menggunakan sebutan Sumenep. Nama Sumenep menjadi baku di kalangan pemerintahan karena setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, nama Kabupaten
Sumenep disebut dengan nama Kabupaten Sumenep.

Menurut arti etimologis (asal-usul kata) Songennep berasal dari kata Song yang berarti relung, geronggang (bahasa kawi) dan Ennep yang berarti mengendap (tenang). Jadi Songennep berarti lembah bekas endapan yangtenang. Menurut Dr. Adi Sukadana (Antropolog) berdasarkan penelitian-penelitiannya di Madura, pemukiman awal di Madura terdapat di bagian tengah (punggung) pulau Madura yang umumnya terdiri dari pegunungan atau bukit- bukit kecil.
Sedang daerah-daerahyang terletak di dataran rendah(termasuk wilayah Sumenep), padamasa lalu sebelum abad XIII masih tergenang oleh air laut (rawa-rawa). Baru pada abad XIII sesudah terjadi proses pengeringan rawa-rawa, daerah dataran rendah di Madura mulai dihuni. Jadi wilayah Sumenep pada masa itu sebagian besar terdiri dari tanah bekas endapan rawa. Oleh sebab itu wilayah ini dinamakan Songennep yang berarti lembah bekas endapan yang tenang.
Keadaan Geografis
Kabupaten Sumenep berada di antara 113° 32’54″ hingga 116° 16’48″ Bujur Timur dan 4° 55′ hingga 7° 24′ Lintang Selatan, dengan batas-batas sebagai berikut:
>    Sebelah Utara Laut Jawa
>    Sebelah Selatan Selat Madura
>    Sebelah Timur Laut Jawa/Laut Flores
>    Sebelah Barat Kabupaten Pamekasan
Geografis wilayah Kabupaten Sumenep terbagi menjadi dua bagian, yaitu wilayah daratan dan kepulauan dengan masing-masing Bagian daratan luasnya 1.146,93 kilometer persegi atau sekitar 54,79%. Bagian daratan ini terbagi menjadi 18 (delapan belas) Kecamatan. Meskipun Kabupaten Sumenep dapat dibagi secara tegas yakni terdiri dari wilayah lautan dan daratan, akan tetapi diwilayah daratan tertentu masih ditemukan satu pulau kendati tidak terlampau besar. Wilayah dimaksud adalah Kecamatan Dungkek yang terdapat pulau Giliyang dan juga Kecamatan Talango yang terdapat pulau Poteran.
Sedangkan wilayah kepulauan luasnya 946,53 kilometer persegi atau sekitar Pulau-pulau ini yang berpenghuni sebanyak 48 pulau dan 78 pulau tidak berpenghuni. Berdasarkan Peraturan Bupati 45,21 %. Wilayah kepulauan meliputi 126 pulau. Sumenep Nomor 11 Tahun 2006 tentang Luas Wilayah Administrasi Pemerintah Kabupaten Sumenep, telah ditetapkan 126 pulau bernama. Bagian kepulauan
terbagi atas 9 (sembilan) Kecamatan yaitu : kecamatan Giligenting, Talango,

Nonggunong, Gayam, Ra’as, Arjasa, Sapeken, Masalembu dan Kecamatan Kangayan. Kondisi tersebut, telah memperkaya sumber daya alam, baik yang terdapat di darat, laut dan udara, dalam bentuk keanekaragaman flora, fauna, sumber daya mineral dan sumber daya air yang diharapkan dapat didayagunakan secara optimal, bertanggungjawab dan berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat.
Sebagai gambaran terhadap kondisi geografis Pemerintah Kabupaten Sumenep, pulau paling utara adalah Pulau Karamaian yang termasuk wilayah Kecamatan Masalembu dengan jarak ± 151 mil laut dari Kecamatan Kalianget dan pulau paling timur adalah Pulau Sakala termasuk wilayah Kecamatan Sapeken dengan jarak +165 mil laut dari Kecamatan Kalianget.
Cuaca dan Iklim
Temperatur Kabupaten Sumenep pada tahun 2010 tertinggi dibulan April (34,4 °C) dan terendah di Bulan Juni (23,6 °C) dengan kelembapan 61,0 s/d 98 %. Tekanan udara tertinggi di Bulan Maret sebesar 1.014,8 milibar dan terendah di Bulan Desember 1,005,7 milibar. Jumlah curah hujan terbanyak terjadi di Bulan Desember. Rata-rata penyinaran matahari terlama di Bulan Agustus dan terendah di bulan Pebruari. Sedangkan kecepatan angin di Bulan Juli merupakan yang tertinggi dan terendah di Bulan Desember.
Pembagian Wilayah Administrasi
Secara administrasi, wilayah Kabupaten Sumenep terbagi atas 27 (dua puluh tujuh) Kecamatan, 328 (tiga ratus dua puluh delapan) Desa dan 4 (empat) Wilayah Kelurahan. Kecamatan Arjasa yang terdapat di Pulau Kangean mempunyai luas Kecamatanterbesar yaitu 241,99 dengan jumlah Desa sebanyak 19 Desa dan Kecamatan yang luas kecamatannya terkecil yaitu Kecamatan Batuan dengan luas 27,10 dan terdiri atas 7 Desa.
Keberadaan Pariwisata dan Budaya
Kawasan pengembangan masing-masing jenis wisata yang ada di Kabupaten Sumenep antara lain catatan dibawah ini:
Pantai Lombang                           Kecamatan Batang-Batang
Pantai Slopeng                             Pantai Utara Daratan Sumenep
Rumah Kasurn Pasir Desa Leggung Timur, Legung Barat dan Dapenda                                         Kec. Batang-Batang
Pemandian Kermata                    Kecamatan Saronggi
Pemandian Batuan                       Kecamatan Batuan
Pemandian Kasengan                  Kecamatan Manding
Sumber Air Panas                        Kecamatan Batang-Batang
Gua Payudan                                Kecamatan Guluk-Guluk
Gue Koneng                                  Kecamatan Arjasa
Taman Laut Mamburit               Kecamatan Arjasa
Taman Laut Gili Labak               Kecamatan Talango
Taman Laut Saor                         Kecamatan Sapeken
Keraton Sumenep                       Kota Sumenep
Museum Sumenep                      Kota Sumenep
Masjid Agung                               Kota Sumenep
Asia Tinggi                                   Kota Sumenep
Asta Sayyid Yusuf                      Kecamatan Talango
Asta Panaongan
Asta Katandur                           Kota Sumenep
Asta Anggo Seto                        Kecamatan Saronggi
Asta Belingi                               Kecamatan Gayam
Asta Adipoday                           Kecamatan Gayam
Asta Jokotole                     Kecamatan Manding
Kerapan Sapi                      Kota Sumenep
Sentra Batik  Madura           Kecamatan Bluto
Sentra Perajin Keris             Kecamatan Saronggi
Sumber: RPJMD Kabupaten Sumenep 2011-2015
‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Bagian Organisasi Sekda Kabupaten Sumenep, Tahun 2012. Yang dikutip oleh jawatimuran.WordPress.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar