Kasi PenDma Kemenag Sumenep Moh. Rifa'i Hasyim |
SUMENEP - Kementrian Agama (Kemenag) Sumenep diduga
telah melakukan pungutan liar (Pungli) terhadap semua lembaga yang berada
dibawah Naungan Kemenag Sumenep. Tindakan yang dinilai telah mencontreng nama baik
institusi itu, dilakukan dengan dalih untuk pembiayaan pendistribusian buku
atau bahan ajar K 13 dari Kanwil Jawa Timur, hingga sampai ke masing-masing lembaga
yang berada dibawah naungan kemenag sumenep itu.
Informasinya, dana
yang telah dipungut oleh oknum kemenag itu beranika
ragam atau sesuai dengan jenjang pendidikan. Untuk Madrasah
Ibdidaiyah (MI) dipungut sebesar Rp 25 ribu dengan jumlah lembaga pendidikan sebanyak 538 lembaga, dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dipungut sebesar Rp 35 ribu
dengan jmlah lembaga mencapai 307 lembaga. Sedangkan untuk Madrasah Aliyah (MA) oknum kemenag itu melakukan
pungutan sebesar Rp 35 ribu dengan jumlah lembaga sekitar 138
lembaga.
Jadi, ketika dikalikan dana yang dipungut dengan jumlah lembaga di kabupaten
sumenep, dana yang dipungut oleh oknum kemenag mencapai Rp 28.920.000 dengan
rincian untuk MI Rp 13.450.000, MTs Rp 10.745.000 dan untuk MA Rp 4. 725.000.
"Informasi yang kami terima seperti itu, bahkan saat ini sudha santer dibeicarakan
dikalangan pengelola lembaga dibawah naungan kemenag itu," kata Ketua Jatim Corruption Watch (JCW) Abd. Rahman kepada Koran Madura.
Bahkan, lanjut Rahman jika itu benar adanya, dirinya
sangat kecewa. Sebab, tidak seharusnya tindakan yang mengarah terhadap sifat tercela itu, dilakukan oleh lembaga yang berada dibawah
naungan Kementrian Agama.
Sebab, kemenag itu sendiri sudah banyak kalangan termasuk
masyarakat kecil yang menilai bersih dari tindakan tersebut.
Hanya saja kenyataan dilapangan, kata Rahman, lembaga yang dinilai sucing dari perbuatan memalukan itu, malah terkesan lebih parah dari pada
lembaga pemerintahan yang lain. Bahkan, dengan tindakan itu, kemenag terkesan
sudah melegalkan aksi serupa dikalangan masyarakat umum. ”Kami tidak mengerti kok bisa hal
itu sampai terjadi, padahal tindakan itu bukan hanya mencontreng nama baik
institusi saja, melainkan sudah mendekati pencemaran agama,” terangnya.
Sekretaris Komisi D DPRD Sumenep Moh. Emran menyayangkan adanya aksi tersebut. Sebab, tindan itu tidak seharusnya
dilakukan oleh oknum kemenag. ”Apapun alasannya, yang namnya pungli itu sudah
menyalahi aturan,” katanya
Bahkan walaupun saat ini dirinya belum mengetahui secara
pasti adanya tindkan itu, namuan dalam waktu dekat dirinya berjanji akan
melakukan penelusuran terhasp sejumlah lembga yang berada di bawah naungan
kemeng itu.
Bahkan jika nantinya ditemukan adanya kejanggalan yang
sampai melawan hukum. Maka pihaknya juga tidak akan segan akan membawa
persoalan tersebut ke ranah hukum. ”Makanya kalau masyarakat sudah menemukan
indiksi yang diduga menyimpang. Silahkan laporkan saja pada kami. Sehingga kami
bisa mengambil sikap untuk menyelesaikannya,” ungkapnya.
Sayangnya Kepala Kemenag Sumenep Moh. Shodiq saat
dhubungi melalui telepon selulernya sedang tidak aktif sampai berita ini
diturunkan.
Sementara Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag
Sumenep Rifa’i Hasyim membenarkan adanya pungutan tersebut, dengan dalih untuk
penjemputan buku materi K13, kemnag tidak mempunyai anggran khusus.
Sehingga pihaknya, berembuk dnegn sejumlah ppengawas untuk
memecahkan persolan tersebut, yang pada akhirnya dibegbankan terhadap
sejumlahlembaga yang ada.
Kendati demikian, pihaknya tidak membenarkan pungutan
tersebut sampai mencapai Rp 35 ribu setiap lembaga. ”Setelah kami kalkulasi,
biaya untuk transportasi itu ketmu angka Rp 25 setiap lembga. Jadi kalu lebih
dari itu kami tidak tahu,” terang mantan Kasek MTs N Tarate itu.
Sementara jumlah buku yang harus diparani oleh kemenag ke
kanwil sebanyak 180 Eks. Sedangkan untuk biaya transportasinya setiap satu kali
berangkat membutuhkan anggran Rp 2 juta untuk ongkos satu truk. ”Saat ini sudah
8 truk yang sampai ke seumenep,” ungkapnya.
Dikatakan, adapun biaya yang dibutuhkan untuk keseluruhan
membuthkan anggran senilai kurang lebih Rp 20 juta. ”Kalau dikalkulasikan
secara keseluruhan, kira-kira segitu. Bayangkan saja kami sudah mengeluarkan
anggaran sebesar Rp 18 juta saat ini,” tukasnya. (D88/F93)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar