Senin, 17 November 2014

Kemenag Diduga Pungli Dana Transportasi Buku

Kasi PenDma Kemenag Sumenep Moh. Rifa'i Hasyim
SUMENEP - Kementrian Agama (Kemenag) Sumenep diduga telah melakukan pungutan liar (Pungli) terhadap semua lembaga yang berada dibawah Naungan Kemenag Sumenep. Tindakan yang dinilai telah mencontreng nama baik institusi itu, dilakukan dengan dalih untuk pembiayaan pendistribusian buku atau bahan ajar K 13 dari Kanwil Jawa Timur, hingga sampai ke masing-masing lembaga yang berada dibawah naungan kemenag sumenep itu.
Informasinya, dana yang telah dipungut oleh oknum kemenag itu beranika ragam atau sesuai dengan jenjang pendidikan. Untuk Madrasah Ibdidaiyah (MI) dipungut sebesar Rp 25 ribu dengan jumlah lembaga pendidikan sebanyak 538 lembaga, dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dipungut sebesar Rp 35 ribu dengan jmlah lembaga mencapai 307 lembaga. Sedangkan untuk Madrasah Aliyah (MA) oknum kemenag itu melakukan pungutan sebesar Rp 35 ribu dengan jumlah lembaga sekitar 138 lembaga.
Jadi, ketika dikalikan dana yang dipungut dengan jumlah lembaga di kabupaten sumenep, dana yang dipungut oleh oknum kemenag mencapai Rp 28.920.000 dengan rincian untuk MI Rp 13.450.000, MTs Rp 10.745.000 dan untuk MA Rp 4. 725.000.
"Informasi yang kami terima seperti itu, bahkan saat ini sudha santer dibeicarakan dikalangan pengelola lembaga dibawah naungan kemenag itu," kata Ketua Jatim Corruption Watch (JCW) Abd. Rahman kepada Koran Madura.
Bahkan, lanjut Rahman jika itu benar adanya, dirinya sangat kecewa. Sebab, tidak seharusnya tindakan yang mengarah terhadap sifat tercela itu, dilakukan oleh lembaga yang berada dibawah naungan Kementrian Agama.
Sebab, kemenag itu sendiri sudah banyak kalangan termasuk masyarakat kecil yang menilai bersih dari tindakan tersebut.
Hanya saja kenyataan dilapangan, kata Rahman, lembaga yang dinilai sucing dari perbuatan memalukan itu, malah terkesan lebih parah dari pada lembaga pemerintahan yang lain. Bahkan, dengan tindakan itu, kemenag terkesan sudah melegalkan aksi serupa dikalangan masyarakat umum. ”Kami tidak mengerti kok bisa hal itu sampai terjadi, padahal tindakan itu bukan hanya mencontreng nama baik institusi saja, melainkan sudah mendekati pencemaran agama,” terangnya.
Sekretaris Komisi D DPRD Sumenep Moh. Emran menyayangkan adanya aksi tersebut. Sebab, tindan itu tidak seharusnya dilakukan oleh oknum kemenag. ”Apapun alasannya, yang namnya pungli itu sudah menyalahi aturan,” katanya
Bahkan walaupun saat ini dirinya belum mengetahui secara pasti adanya tindkan itu, namuan dalam waktu dekat dirinya berjanji akan melakukan penelusuran terhasp sejumlah lembga yang berada di bawah naungan kemeng itu.
Bahkan jika nantinya ditemukan adanya kejanggalan yang sampai melawan hukum. Maka pihaknya juga tidak akan segan akan membawa persoalan tersebut ke ranah hukum. ”Makanya kalau masyarakat sudah menemukan indiksi yang diduga menyimpang. Silahkan laporkan saja pada kami. Sehingga kami bisa mengambil sikap untuk menyelesaikannya,” ungkapnya.
Sayangnya Kepala Kemenag Sumenep Moh. Shodiq saat dhubungi melalui telepon selulernya sedang tidak aktif sampai berita ini diturunkan.
Sementara Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Sumenep Rifa’i Hasyim membenarkan adanya pungutan tersebut, dengan dalih untuk penjemputan buku materi K13, kemnag tidak mempunyai anggran khusus.
Sehingga pihaknya, berembuk dnegn sejumlah ppengawas untuk memecahkan persolan tersebut, yang pada akhirnya dibegbankan terhadap sejumlahlembaga yang ada.
Kendati demikian, pihaknya tidak membenarkan pungutan tersebut sampai mencapai Rp 35 ribu setiap lembaga. ”Setelah kami kalkulasi, biaya untuk transportasi itu ketmu angka Rp 25 setiap lembga. Jadi kalu lebih dari itu kami tidak tahu,” terang mantan Kasek MTs N Tarate itu.
Sementara jumlah buku yang harus diparani oleh kemenag ke kanwil sebanyak 180 Eks. Sedangkan untuk biaya transportasinya setiap satu kali berangkat membutuhkan anggran Rp 2 juta untuk ongkos satu truk. ”Saat ini sudah 8 truk yang sampai ke seumenep,” ungkapnya.
Dikatakan, adapun biaya yang dibutuhkan untuk keseluruhan membuthkan anggran senilai kurang lebih Rp 20 juta. ”Kalau dikalkulasikan secara keseluruhan, kira-kira segitu. Bayangkan saja kami sudah mengeluarkan anggaran sebesar Rp 18 juta saat ini,” tukasnya. (D88/F93)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar