Senin, 17 November 2014

1800 Personel Siap Amanan Pilkades

Pasukan Polres Sumenep Gelar Persiapan Pengaman Pilkades
SUMENEP – Pelaksanaan pemilihan kepala desa ( Pilkades ) tahap II serentak pada 66 desa di  Kabupaten Sumenep, yang bakal digelar akhir November 2014 ini , mendapat perhatian serius Polres Sumenep. Tidak tanggung-tanggung, untuk mengamakan pelaksanaan pilkades serentak, Polres direspon Sumenep menyiagakan 1.800 personel.

"Pasukan ini terdiri dari semua pasukan di Polres Sumenep, diback up pasukan dari Polres Pamekasan 1 satuan setingkat kompi (SSK), dan 4 SSK Polda Jatim, termasuk 2 SSK Brimob,’’ kata Kabid Dokkes Polda Jawa Timur Kombes Pol dr. Budiyono, MARS, usai memimpin Apel Pengamanan Pilkades serentak di Mapolres.

Disamping itu, pengamanan pilkades juga diperkuat instansi samping seperti TNI Kodim 0827 Sumenep dan Satua Polisi Pamong Praja ( Satpol PP ). Hal itu dilakukan untuk meminimalisir terjadinya konflik atau bentrok sesama pendukung cakades di TPS-TPS dan di desa-desa baik daratan dan kepulauan.

Menurut Budiono, seluruh anggota yang akan bertugas di lapangan, agar senantiasa bersikap netral saat melakukan pengamanan Pilkades.  Sehingga pelaksanaan pilkades di 66 desa berjalan aman dan tertib. Pilkades dinilai punya potensi konflik yang lebih tinggi, dibandingkan pelaksanaan pemilu legislatif maupun pilpres. 

"Konflik bisa saja terjadi karena kedekatan antara cakades dengan pemilih, karena masih memiliki hubungan emosional dan personal yang cukup fanatik. Jadi kalau sedikit saja terjadi salah paham, maka akan mudah terjadi konflik horisontal," beber Budiono yang asli Sumenep ini.

Hal-hal yang perlu diwaspadai saat pelaksanaan Pilkades yakni sabotase, pengrusakan, intimidasi pada panitia dan pemilih. Para pemilih terkadang dihadang oleh pendukung salah satu cakades, agar tidak memberikan hak suaranya, disisi lain kemungkinan terjadinya money politik, atau pembelian suara pemilih harus juga diantisipasi.

Para personel pengamanan dari kepolisian, setiap hari diminta melakukan pendekatan personal pada aparat desa, panitia Pilkades, dan para calon. "Kami menggunakan pendekatan pre-emtif dan preventif. Jadi kalaupun ada gejala-gejala yang mengarah pada terjadinya konflik, bisa diredam," pungkasnya.

Ia mengaku bersyukur, karena sampai saat ini Sumenep dalam kondisi aman, berkat dukungan masyarakat.  Meskipun disana-sini sempat muncul  gejala-gejala tidak mengenakkan, tapi hal bisa diredam setelah dilakukan upaya-upaya pre-emtif dan preventif. (S/88)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar