junaidi/maduraonline |
SUMENEP - Perjuangan seluruh pengurus
Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sumenep untuk mencetak kader NU yang
militan ternayata membuahkan hasil yang memuaskan. Buktinya, pengurus GP Ansor
telah berhasil melaksankan Kemah Bakti dan Diklatsar terhadap 551 Kader NU di
ujung timur pulau Madura ini. Acara yang berlangsung selama tiga hari, yakni
mulai dari 26-28 September itu bertujuan untuk menceta kader NU yang militant.
Menariknya, dalam acara
pembukaan Kemah Bakti dan Diklatsar yang dihelat di lapangan Sepakat Kecamatan
Lenteng, langsung dibuka oleh Bupati Sumenep A. Busyro Karim. Tidak hanya itu, orang
nomor di Kota Sumekar itu menjadi inspektur upacara pembukaan acara dimaksud.
Ketua GP Ansor Cabang Sumenep
Moh. Muhri mengatakan, digelarnya acara tersebut sebagai bentuk keperdulian NU
terhadap NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). ”Jadi, semua banser ini
sebagai benteng NKRI,” katanya
Selain itu, juga banser ini
nantinya akan menjadi benteng aqidah Ahlussannah waljamaah, yang saat ini sudah
banyak tercoreng dengan adanya gerakan golongan radikal. Bahkan, tugas Banser
tersebut juga akan menjadi benteng ulamak NU yang bersifat cultural. ”Kmai harap,
setelah ada kegiatan ini tidak hanya sebagai kegiatan seremonial saja,
melainkan harus ada tindak lanjut setelah sampai di PAC masing-masing,”
harapnya
Sementara Bupati Sumenep A.
Busyro Karim mengatakan, keberadaan
Banser telah banyak mewarnai kiprah bumi pertiwi. Banser selalu menjadi barisan
pertahanan dalam dinamika perjalanan bangsa. "Banser yang berdiri pada
tahun 1962 juga mempunyai peran penting dalam memberantas PKI dan antek-anteknya.
Banser merupakan benteng pertahanan ulama' dan mempertahankan NKRI tanpa
melihat atau golongan maupun agama." ujarnya. (88)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar