Sabtu, 15 November 2014

Bupati Sumenep Kembali Terima Pataka

Madura Online
SUMENEP – Arya Wiraraja, orang pertama yang menjabat sebagai adipati di Kadipaten Sumenep, yakni pada Tahun 1269,  menyerahkan pataka kepemimpinannya pada Bupati Sumenep, A Busyro Karim, Minggu (02/11/2014). 
 
Penyerahan Pataka (lambang keraton) oleh Arya Wiraraja kepada Bupati Sumenep, dimaksudkan agar Bupati Sumenep sekarang bisa melanjutkan cita-cita kepemimpinan beliau pada zaman dulu. Bupati Sumenep sekarang ditekankan agar lebih dekat masyarakat kecil, dan memperhatikan persoalan ekonomi, yang melanda masyarakat Sumenep saat ini.
 
Prosesi serah terima pataka dari Adipati pertama ke Bupati Sumenep sekarang, dilakukan di depan Masjid Agung atau Masjid Jamik Keraton Sumenep, yang sudah disulap menjadi kraton tempo dulu. Serah terima petaka kepemimpinan tersebut digelar dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Sumenep ke 745. 
 
Dalam acara serah terima pataka kepemimpinan itu, melibatkan ratusan penari, serta berbagai kesenian tradisional yang ada di Kabupaten Sumenep, untuk menyambut kedatangan Adipati pertama, yang menjabat pada Tahun 1269. Arya Wiraraja dilantik sebagai adipati Sumenep oleh Prabu Kertanegara, saat usianya masih 37 tahun, kehadiran Arya Wiraraja ke Sumenep langsung disambut putri-putri Sumenep, dengan taburan beras kuning sebagai lambang tolak bala. 
 
Usai posesi Arya Wiraraja, persembahan hari jadi Kabupaten Sumenep dilanjutkan dengan pagelaran Sendratari, dengan tema “Sumenep Mutiara tiga jaman”. Rangkaian acara peringatan hari jadi Kabupaten Sumenep, diakhiri dengan Pawai Seni dan Budaya dari 14 Kabupaten se-Jawa. Timur, yang ikut dalam Festival Kesenian Pesisir Utara (FKPU) yang ditempatkan di Sumenep.

"Kabupaten Sumenep mendapat kehormatan dan kepercayaan untuk menjadi tuan rumah Festival Kesenian Pesisir Utara (FKPU) 2014, sehingga 14 kabupaten yang ikut dalam FKPU ikut menyemarakkan prosesi peringatan hari jadi Kabupaten Sumenep ke 745," kata Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, Minggu (2/11/2014).
 
Busyro memaparkan, momen peringatan hari jadi kali ini membuka kembali lembaran sejarah yang pernah dituliskan para pendahulu.  Dengan momen peringatan hari jadi Kabupaten Sumenep ke 745, masyarakat harus bisa mengambil hikmah dari pelajaran sejarah, agar Kabupaten Sumenep menjadi 'The Soul of Madura Sumenep'.
 
Dikatakan, Kabupaten Sumenep mempunyai potensi sumber daya alam yang luar biasa, temasuk kekayaan pariwisata. Ada beberapa lokasi  wisata yang ada di Kabupaten Sumenep, yang sangat menarik untuk dikunjungi, seperti wisata religi, wisata alam, serta wisata kesehatan di Pulau Giliyang.
 
"Kegiatan ini untuk mengenang dan memperingati berdirinya Kabupaten Sumenep. Selain itu, juga untuk melestarikan budaya lokal, dan memperknalkan budaya pesisir utara," timpal Febriyanto, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Sumenep.

Sementara Budayawan Sumenep, Edy Setiawan, mengaku sangat puas dengan pagelaran budaya yang ditampilkan pada peringatan hari jadi Kabupaten Sumenep ke 745. Menurutnya, pemerintah Kabupaten Sumenep dalam merayakan peringatan hari jadi kaliini, mampu mengeksplor semua kesenian tradisional yang berkembang ditengah-tengah masyarakat Sumenep.
 
"Peringatan hari jadi Kabupaten Sumenep kali ini sangat memuaskan, karena pada peringatan kali ini, pemerintah mampu mengeksplor kesenian taradisional yang masih ada ditengah-tengah masyarakat, sehingga kesenian tradisional maupun budaya yang ada ditengah masyarakat, bisa ditonton khalayak ramai,” pungkas Edy Setiawan.
 
Acara peringatan Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke 745, mengambil tema Pesona Pulau Giliyang, di hadiri ribuan masyarakat dari berbagai pelosok, serta puluhan turis mancanegara, seperti Spanyol, Belgia, Jerman, Polandia, dan Amerika. Usai acara prosesi peringatan hari jadi, Bupati Sumenep A. Busyro Karim, melepas kirab pawai budaya yang di ikuti 14 kabupaten di Jawa Timur. (J88/F93)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar