SUMENEP – Sebanyak empat dusun desa Jangkong, Kecamatan Batang-Batang hingga kini masih
belum teraliri jaringan listrik. Empat Dusunu tersebut diantaranya, Dusun Galis, Pardikan, Porajen dan Rungbiru. Akibatnya, penerangam di desa pantura (pantai utara)
tidak maksimal.
Informasi yang dihimpun Koran Madura, di empat Dusun tersebut yang
tidak mendapatkan aliran listrik sebanyak 209 KK (Kepala Keluarga), sedangkan
jumlah keselurhan di desa tersebut mencapai 500 KK dengan jumlah hak pilih
sekitar 2.500 orang.
”Di emat dusun tersebut hingga kini masih belum teraliri jaringan listrik,” kata anggota
DPRD Sumenep asal Kecamtan
Batang-Batang Nayatullah bin
Superang.
Menurut manan Kepala Desa itu, mengaku telah mengajukan surat
permohonan pengadaan jaringan kepada PT PLN Jawa Timur. Haya sja sampai saa ini masih belum ada tanggapan serius dari pihak PT.
PLN sendiri.
Padahal surat yang telah di layangkan tersebut, sudah
mendapatkan rekomendasi dari
Bupati Sumenep, A Busyro Karim dengan nomor 671.1/596/435,209/2011. ”beberapa bulan yang lalu,
memang pernah ada pengukuran sebanyak dua kali, katanya dari pihak PLN.
Sayangnya, hingga saat ini masih belum terealisasi,” terangnya
Padahal lanjut Politisi PKB itu mengatakan, jika surat
yang dilayangkan tersebut dinilai sudah sangat lama, yakni pada tahun 2011 yang
lalu. ”Yang diajukan mulai
tahun 2011, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” terangnya
Dikatakan untuk sementara waktu, hampir separuh KK
tersebut masih nyantol ke desa tetangga. ”Mereka saat ini masih nyantol ke desa tetangga,
jaraknya sekitar 2 kilometer,” tegasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya selaku wakil rakyat meminta agar
pemerintah cepat
menindaklanjuti persoalan tersebut. Sebab, hal tersebut dinilai sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat. ”Karena ini menyangkut kebutuhan
warga, maka kami harap pemerintah juga lebih peka,” harapnya
Sementara Kepala ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Sumenep Abd. Kahir mengaku
dalam waktu dekat akan sgera melakukan mediasi untuk menyembatani surat yang
telah dilayangkan oleh pemerintah desa stempat. ”Karena rentan waktunya
pengiriman surat itu sudah lama, yakni dari tahun 2011-2014, maka kami harus
meninjau ulang usulan tersebut. Baik terhadap PLN,” terangnya
Selain itu juga, pihaknya bersam tim akan segera
melakukan survie terhadap lokasi tersebut. Bahkan pihaknya mengaku telah
menjalin komonikasi dnegan sejumlah tokoh masyarakt setempat untuk dilakukan
survie.
Survie tersebut, untuk meninjau jarak antara tiang
listrik terkhir, jumlah penduduk dan juga untuk meninjau urgensi kebutuhan
listrik di daerah tersbut. ”Rencananya besok sore (Hari ini) kami bersma tim
akan meninju loksi tersebut. Seytelah itu baru kami akan mengkaji ulang. Jika
memang mendesak, maka kami akan mengupayakan agar secepatanya listrik bisa
teralirkan,” tukasnya. (UN/JI)
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut